Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Daerah

Bupati Kupang : Peran Penyuluh Sangat Penting Untuk Peningkatan Produksi Pertanian

60
×

Bupati Kupang : Peran Penyuluh Sangat Penting Untuk Peningkatan Produksi Pertanian

Sebarkan artikel ini

Oelamasi_KlikNTT.Com – Peran Penyuluhan Pendampingan dan Pengawalan (PPP) menjadi sangat penting dalam rangka Penyebaran Inovasi Teknologi (PIT) untuk meningkatkan Produksi Pertanian di Kabupaten Kupang.

Demikian diungkapkan Bupati Kupang, Drs. Ayub Titu Eki dalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh Pjs. Sekda Kabupaten Kupang, Maclon Joni Nomeseo pada Rapat Konsolidasi teknis penyuluh Pertanian tingkat Kabupaten Kupang, berlangsung hari  Selasa,(05/06) lalu di Kantor Badan Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (BP4K), Kelurahan Naibonat, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur.

” Inovasi Teknologi tidak hanya dipandang terbatas pada pemupukan dan pengolahan tanah tetapi bagaimana melakukan rekayasa usahatani yang berorientasi pasar, baik dari segi penganekaragaman usaha, kuantitas, kualitas dan kesinambungan produksi.

” Tujuan dari penyelenggaraan rapat konsolidasi teknis penyuluh pertanian ini yakni, mengevaluasi kegiatan penyuluhan pada MT-1 (Oktober-Maret) serta persiapan dan pemantapan kegiatan penyuluhan pada MT-2 (April-September), meningkatkan koordinasi dan Evaluasi pelaksanaan pengawalan UPSUS dan penyusunan e-RDKK oleh para penyuluh di Kabupaten Kupang Tahun 2018,Jelas Titu Eki

Titu Eki menambahkan Penyuluh hadir bukan hanya sekedar petugas yang menjalankan perintah atasan tetapi bagaimana penyuluh menempatkan diri sebagai fasilitator, sahabat kerja petani, dan pemimpin yang menjadi panutan bagi petani serta mampu merubah sikap dan perilaku petani dalam penerapan Teknologi Orientasi usaha, kehadiran penyuluh Benar-benar mempunyai makna bagi Petani, dan Keluarganya.”

Berkaitan dengan keberadaan dan kinerja penyuluh, Bupati sering mendapat laporan dan bahkan dalam kunjungan kerja Bupati ke Kecamatan-kecamatan. Banyak penyuluh tidak berada di desa tetapi berada di Kota. Menurut Bupati,  “Penyuluh berperilaku demikian, yang tidak menghargai dirinya sendiri,  karena tidak menghargai pilihan pekerjaan yang Dia pilih sendiri tanpa dipaksa oleh siapapun. Para penyuluh yang bermental seperti ini adalah penyuluh yang pandai menuntut hak seperti gaji, tetapi jarang menginjakan kakinya di Desa apalagi berkunjung ke Kelompok.” tegas Titu Eki

Sementara Kepala BP4K Kabupaten Kupang, Marthen Raukbauw dalam sambutannya mengatakan, “Sehubungan dengan adanya perubahan mendasar pada penyelenggaraan penyuluhan di Daerah, untuk dapat melakukan Sinkronisasi terhadap struktur, dan Nomenklatur melalui perubahan Perda.”

Struktur BP4K agar dapat sesuai dengan struktur kelembagaan penyuluhan di berbagai Daerah Indonesia, khususnya di NTT. Sehingga, penyelenggaraan penyuluhan ke depan dapat lebih Optimal, termasuk di dalam upaya untuk meningkatkan fungsi BPP sebagai Rumah Besar simpul Koordinasi kegiatan penyuluhan oleh semua stakeholder di tingkat Kabupaten dan Kecamatan,” pinta Raukbauw.

Tambahnya, untuk mengisi kekosongan, dan kekurangan tenaga penyuluh pada beberapa kecamatan serta upaya meningkatkan kinerja penyuluh, khususnya dalam mengawal, dan mendampingi berbagai Program prioritas Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah seperti Upsus Pajale, Program modernisasi Pertanian, Infrastruktur Air, Siwab, Perbenihan atau Perbibitan, dan Taman Eden sehingga mewujudkan Swasembada Pangan berkelanjutan,” Beber Raukbauw.

Turut hadir pada kesempatan itu, Pjs. Sekda Kabupaten Kupang, Maclon Joni Nomeseo, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kupang, Paulus Ari, Kepala BP4K, Marthen Rahakbauw, Kepala BPTP Naibonat, dan para Penyuluh Pertanian. (Humas Kab.Kupang/Boy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *